Minggu, 15 November 2020

7.5



7.5 BCD ADDER


1. Tujuan
[Kembali]
  • Memahami pengertian penjumlahan BCD
  • Mengetahui cara mengkonversi bilangan desimal ke kode BCD
2. Alat dan Bahan [Kembali]

1) IC 74LS248 (decoder BCD)


 
2) Logicstate

3) Logicprobe
4) 7 Segmen



3. Dasar Teori [Kembali]
1) IC 74LS248 (decoder BCD)

Dekoder BCD ke 7 Segmen digunakan untuk mengubah masukan yang berupa sandi Binary Coded Decimal (BCD) menjadi sandi yang sesuai dengan format 7 segmen. Decoder 74248mempunyai empat buah data masukan, masing-masing A, B, C, dan D tujuh buah keluaran yaitu: a, b, c, d, e, f dan beberapa kaki untuk kendali yaitu LT, RB In (RBI), RB Out (RBO).Konfigurasi kaki IC 74LS248 ditunjukan pada gambar berikut.

 

Fungsi Setiap Kaki Pada Dekoder 74LS248 :

       Kaki A0 –A3 berfungsi sebagai jalur masukan data BCD 4 bit.

       Kaki RBI berfungsi sebagai masukan control Riple Blanking Input 

       Kaki LT berfungsi sebagai masukan control Lamp Test

       Kaki BI/RBO berfungsi sebagai masukan kontrol Blanking Input atau Riple Blanking Output 

       Kaki a – g berfungsi sebagai keluaran untuk penampil 7 segmen common anode

 

Untuk mengoperasikan dekoder 74LS248 agar keluaran a – g menghasilkan tampilandesimal dari data BCD pada masukan A0 – A3 maka kaki LT dan BI/RBO diberi logikatinggi kemudian data BCD diberikan pada kaki-kaki A0 – A3. Fasilitas LT (Lamp Testdigunakan untuk mengetes kondisi penampil 7 segmen. Fasilitas BI/RBO berfunsi untukmeniadakan data masukan dan memberikan tampilan blank  pada penampil 7segmen.Tabel kebenaran dekoder 74LS248 ditunjukan pada tabel berikut.


 2) Logicstate

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.  

Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :

  • HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
  • TRUE (benar) dan FALSE (salah)
  • ON (Hidup) dan OFF (Mati)
  • 1 dan 0

 7 jenis gerbang logika :

a. Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
b. Gerbang OR  : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
c. Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
d. Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
e. Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
f. Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
g. Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1. 
 
3) Logicprobe
Logic probe atau logic tester adalah alat yang biasa digunakan untuk menganalisa dan mengecek status logika (High atau Low) yang keluar dari rangkaian digital. Objek yang diukur oleh logic probe ini adalah tegangan oleh karena itu biasanya rangkaian logic probe harus menggunakan tegangan luar (bukan dari rangkaian logika yang ingin diukur) seperti baterai. Alat ini biasa digunakan pada IC TTL ataupun CMOS (Complementary metal-oxide semiconductor).
 
Logic probe menggunakan dua lampu indikator led yang berbeda warna untuk membedakan keluaran High atau Low. Yang umum dipakai yaitu LED warna merah untuk menandakan output berlogika HIGH (1) dan warna hijau untuk menandakan output berlogika LOW(0). Ada banyak jenis rangkaian logic probe tergantung dari komponen yang dipakai, seperti menggunakan IC Op-Amp sebagai komparator, Transistor, Resistor, IC 555, IC TTL, dsb. 
 
4) 7 Segmen

Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.

Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.

Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk  dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.

 c

4. Rangkaian Percobaan [Kembali]
- Sebelum simulasi
- Setelah simulasi

 


5. Video [Kembali]
6. Link Download [Kembali]
HTML
- Rangkaian Simulasi [download]
- Video
- Datasheet 7 Segmen [download]
- Datasheet IC 74LS248 [download]

0 comments:

Posting Komentar